TAK LEKANG OLEH WAKTU, TRADISI HOYAK TABUIK TETAP MERIAH
Tepat pada hari Minggu, 15 September 2019 diadakannya hoyak Tabuik di kota Pariaman, Sumatera Barat.
Menurut Asfi Zaini selaku urang tuo Tabuik Pasa Pariaman, pelaksanaan Tabuik telah berlangsung sejak abad ke 19 M, dilaksanakan dalam suatu rangkaian untuk menghormati atau sebagai hari perayaan peringatan wafatnya cucu nabi Muhammad Saw. yang bernama Husein bin Ali.
Dulunya, ukuran maksimal Tabuik adalah 15 m, namun sekarang Tabuik wisata diturunkan sedikit dari Tabuik Hasan menjadi 13 m. Sedangkan Tabuik ukuran kecil disebut Tabuik Lenong untuk tingginya tidak ditentukan.
Perbedaan Tabuik dulu dengan Tabuik sekarang terletak pada pelaksanaannya, dimana Tabuik dulu itu dinamakan dengan Tabuik Budaya yang pelaksanaannya dari tanggal 1-10 Muharram, sekarang Tabuik Pariwisata dari tanggal 1-15 Muharram yang jatuhnya pada hari Minggu.
Pelaksanaan hoyak Tabuik dilaksanakan dulunya di rumah asal, sekarang sudah disediakan rumah yang bernama rumah tabuik. Fungsi rumah tabuik ini sebagai museum Tabuik dan juga tempat pembuatan tabuik setiap tahunnya.
Untuk jalur pembuangan tabuik di tahun-tahun sebelumnya, Tabuik di arak dari Tugu Tabuik memasukki pasar sampai ke Pantai Gandoriah, sekarang proses pembuangan tabuik dari Tugu Tabuik dilanjutkan ke depan Hotel Nan Tongga baru ke Pantai Gandoriah.
Reporter : Sri Diana Putri
Kameramen : Rini Yulia
Najla Aulia
Muhammad Ilham al Rasyid
Nge-Zoom Bareng : Peluncuran Mata Kuliah Kecerdasan Digital (Program Literasi Digital)
Webinar Fakultas Ekonomi Bisnis Islam IAIN Batusangkar, Mengulas Topik Ekonomi Syariah
Meriahkan HPN, UKKPK UNP Luncurkan SIGMA FM Versi Google Play dan Online
Meriahkan HPN, UKKPK UNP Luncurkan SIGMA FM Versi Google Play dan Online