Minggu, 15 Maret 2020 telah berlangsung acara wisuda hari ke dua periode ke-118 di Auditorium Universitas Negeri Padang. Rektor beserta civitas akademika disambut oleh tari Pasambahan di depan Auditorium Universitas Negeri Padang.

Wisuda dibuka langsung oleh Rektor UNP Prof. Drs. Ganefri, M.Pd., Ph.D. dilanjutkan dengan pemberian sambutan oleh Wali kota Pekanbaru Dr. H. Firdaus, S.T., M.T. Dalam pembukaanya Bapak Ganefri menyampaikan bahwa perkuliahan dialihkan dari tatap muka menjadi daring/e-learning. Dimulai tanggal 16 Maret-27 April 2020. Hal ini berupaya untuk mencegah penularan virus corona (COVD-19).

UNP sambut Wali kota Pekanbaru Dr. H. Firdaus, S.T., M.T pada wisuda hari kedua periode 118

Biro akademik kemahasiswaan UNP melaporkan bahwa ada 1023 wisudawan/wisudawati dilantik hari ini yang berasal dari Fakultas Pariwisata dan Perhotelan (FPP), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), dan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK). Dilanjutkan dengan penyerahan cendera mata oleh Rektor UNP kepada Walikota Pekanbaru.

Rektor UNP Prof. Drs. Ganefri, M.Pd., Ph.D pada wisuda periode 118 hari kedua mengumumkan untuk meminimalisir penyebaran virus Corona perkuliahan diganti dengan daring/e-learning, dan tidak ada jabat tangan dalam pemindahan tali toga

Menurut salah satu wisudawan Septio Aziz Maulana Jurusan Kesehatan dan Rekreasi mengatakan bahwa keputusan rektor tidak meggunakan jabat tangan setelah pemindahan tali toga sangat bagus, karena dapat meminimalisir penyebaran virus Corona. Muhammad Ilham selaku keluarga dari salah satu wisudawan mengungkapkan bahwa dia juga setuju dengan tidak ada jabat tangan dalam pemindahan tali toga, karena hal ini berdampak positif bagi kita semua. Hal ini bukan karena kita tidak mau menyapa tapi untuk pencegahan. Beliau juga setuju dengan perkuliahan diganti dengan daring/e-learning, karena kuliah tatap muka merupakan salah satu faktor penyebaran virus corona. Acara wisuda ditutup dengan menyanyikan lagu Mars UNP dan lagu Nasional. Kemudian diakhiri oleh rektor UNP dan ditutup dengan do’a.

Reporter : Putri Alvyenti

Kameramen :

1. Rifana Indah

2. Ayyatul Nisa

3. Choi Sumaylan

4. Dewi Sartika

Editor: Tri Zeni Adha