Diskusi Publik “Raport Merah KEMENDIKBUD”
Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) telah mengadakan diskusi publik dengan tema “Raport Merah KEMENDIKBUD”. Acara ini dilaksanakan pada Kamis, 29 April 2021 melalui virtual Zoom Meeting dan disiarkan secara live di Channel Youtube Aliansi BEM Seluruh Indonesia. Kegiatan ini dimoderatori oleh Mufti Izzi Hawarie dan dihadiri oleh pemateri yang pakem dibidangnya yaitu Bapak Satriawan Salim, beliau merupakan Koordinator Nasional Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru. Pemateri kedua adalah Imam Wahyudi Afrizon, yang merupakan Koordinator Isu Pendidikan BEM SI. Ia juga menjabat sebagai Presiden Mahasiswa Universitas Negeri Padang tahun 2021-2022.
Paparan materi pertama oleh Satriawan Salim. Beliau menjelaskan bahwa, untuk saat ini pengetahuan guru di Indonesia masih berada di bawah minimum, hal ini berdasarkan reset yang dilakukan oleh Bank Dunia kepada seluruh guru yang ada di Indonesia baik itu dibawah KEMENDIKBUD atau KEMENAG. Tingkat pengetahuan guru yang di survei yaitu dibidang matematika, Bahasa Indonesia dan Pedagogi.
Selanjutnya, dalam diskusi Satriawan Salim juga menjelaskan ketimpangan akses digital selama pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang semakin terlihat. Terkhususnya bagi daerah terpencil yang akses internetnya susah didapatkan. Dalam kutipannya mengatakan,“ Dalam suatu hal kami setuju daerah-daerah yang zona-nya hijau dan misalnya yang selama ini mereka tidak bisa mengakses internet maka mereka dibolehkan untuk pembelajaran tatap muka secara terbatas”.
Selain itu, beliau juga menambahkan tentang polemik lain dalam dunia pendidikan di Indonesia satu tahun terkahir, salah satu contohnya adalah kontroversi PP 57/2021 tentang mata kuliah wajib Pancasila dan Bahasa Indonesia yang dihilangkan dari kurikulum pendidikan tinggi, contoh lainnya dapat kita lihat dari hilangnya fungsi pengawas sekolah.
Paparan materi kedua oleh Imam Wahyudi Afrizon. Ia meyampaikan keluh kesahnya sebagai Koordinator Isu Pendidikan BEM SI tentang Menteri Pendidikan yang tidak bisa diajak berdialog dan berdiskusi dengan mahasiswa.Menurutnya, KEMENDIBUD tidak bisa menyamaratakan kurikulum baru era pandemi di setiap daerah yang ada di Indonesia, hal ini disebabkan karena masih banyaknya daerah di Indoensia yang tidak dialiri arus listrik, akses internet yang tidak merata, dan daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal). Pada akhir diskusi, Ia berharap bahwa mentri pendidikan Indonesia Nadiem Makarim bisa untuk diajak berdialog dan berdiskusi dengan mahasiwa agar bisa memajukan pendidikan Indonesia kedepannya.
Reporter : Firatil Rahmadani dan Wulandari
Editor : Vania Zerlinda
Nge-Zoom Bareng : Peluncuran Mata Kuliah Kecerdasan Digital (Program Literasi Digital)
Webinar Fakultas Ekonomi Bisnis Islam IAIN Batusangkar, Mengulas Topik Ekonomi Syariah
Meriahkan HPN, UKKPK UNP Luncurkan SIGMA FM Versi Google Play dan Online
Meriahkan HPN, UKKPK UNP Luncurkan SIGMA FM Versi Google Play dan Online