Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Tekonologi serta Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) meluncurkan program kampus mengajar dua sebagai kelanjutan dari kampus mengajar satu sebagai perintis Pogram Kampus Merdeka. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat, 11 Juni 2021 pukul 14.00 WIB secara virtual menggunakan platform Live Streaming Youtube. Kegiatan ini dimoderatori oleh Yanti Rangkuti serta dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Dasar Menengah Jumeri, Direktur Beasiswa LPDP Dwi Larso dan Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Paristiyanti Nurwardani serta ketua SUB-POKJA Kampus Mengajar Wagiran. Selanjutnya pada 15 Juni 2021 mendatang akan diadakan festival Kampus Merdeka mulai pukul 09.00 – 17.00 WIB.

Kegiatan ini diadakan untuk memberikan edukasi serta mengajak mahasiswa untuk ikut berkontribusi dalam penyuksesan program Kampus Mengajar dua. Program ini diharapkan dapat memberikan peluang dan kesempatan kepada mahasiswa untuk menggali potensi serta mengembangkan diri terlebih lagi apresiasi terhadap program kampus mengajar satu dengan 14.000 mahasiswa terbukti telah memberikan kontribusi dalam peningkatan mutu pendidikan Siswa Sekolah Dasar yang notabennya sangat minim dalam akses teknologi serta fasilitas. Sasaran Sekolah Dasar program kampus mengajar telah mengalami perkembangan dari yang semula tidak dapat menambahkan angka, sekarang sudah menjuarai Kompetensi Sains Nasional Tingkat Kecamatan. Sekolah yang sangat sulit mendapat jaringan, dibantu melalui inovasi dengan menggunakan satelit radio. “Ini semua berkat kontribusi dan kreatifitas dari mahasiswa kampus merdeka”, ujar Sekretaris Dirjen Pendidikan Tinggi, Paristiyanti Nurwardani dalam sambutannya. “Inovasi ini juga bisa kita lanjutkan sebagai solusi masalah pendidikan di Papua”, tambah Paristiyanti Nurwadani.  Selanjutnya, Kampus Mengajar dua akan resmi diluncurkan bersamaan dengan pelaksanaan tatap muka terbatas, dengan sasaran mengajar pada siswa Sekolah Dasar (SD) dan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Program ini akan melatih tingkat kemampuan mahasiswa untuk terjun langsung ke lapangan. Pengasahan terhadap jiwa kepemimpinan, kematangan emosional serta kepekaan sosial menjadikan mahasiswa semakin siap untuk mengubah arah pendidikan Indonesia menjadi lebih baik. “Jiwa partisipasi mahasiswa sangat tinggi, itulah yang dinamakan dengan merdeka belajar”, ujar Nadiem Makarim.

Wagiran selaku ketua Sub-Pokja Kampus Mengajar juga memaparkan bahwa, program kampus mengajar sangat memberikan kontribusi dalam pendidikan Indonesia terlebih lagi pada masa pandemi seperti ini. Kampus Mengajar bertujuan untuk membekali mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan/ keahlian yang berguna untuk memasuki masa depan. Mahasiswa berkontribusi dalam membantu guru dalam pelaksanaan pembelajaran khususnya pembelajaran literasi dan numerasi, membantu adaptasi teknologi dalam proses pembelajaran (daring dan luring), mendukung kepala sekolah dalam bidang administrasi dan manajerial sekolah, sosialisasi produk pembelajaran Kemendikbud, sosialisasi dan improvisasi materi promosi profil Pelajar Pancasila serta menjadi duta edukasi perubahan perilaku di masa pandemi. Bantuan untuk mahasiswa kampus mengajar berupa uang saku dan potongan UKT. Untuk informasi lebih lanjut, terkait  kriteria Kampus Mengajar dapat diakses melalui laman web https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/kampusmengajar2021 2021. Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dari  Wagiran selaku Ketua Sub-Pokja Kampus Merdeka.

Reporter : Nadya dan Rahmi Fadila