Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) UNP bersama UK-WPs2SOSPOL pada Sabtu, 12 Juni 2021 pukul 16.30 WIB, mengadakan Diskusi dan Nonton Bareng The End Game Ronde Terakhir Melawan Korupsi, yang diadakan di Pendopo Mahasiswa UNP.

Kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan kepedulian Masyarakat terutama mahasiswa terhadap bangsa Indonesia. Mahasiswa merupakan penggerak perubahan bangsa, karena mahasiswa adalah perpanjangan tangan dari rakyat yang akan mengubah masa depan mereka untuk menjadi lebih baik lagi. Suara rakyat sangat perlu diperhatikan, agar mereka juga mendapatkan keadilan. Melalui pematik Megi Hartandi selaku Menteri POLKASTRAT BEM KM UNP 1.2  dan Aisya Rahma Adiansyah yang merupakan Kepala Divisi Riset Politik UK-WP2SOSPOL UNP berdiskusi untuk memberitahu kepada mahasiswa tentang apa yang terjadi di dalam politik Indonesia.

“Acara ini merupakan pencerdasan untuk masyarakat UNP terhadap kondisi negara Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja, di sini kita lihat bahwa lembaga yang berperan penting di Indonesia yaitu KPK sudah mulai melemah pengalihan status pegawai KPK Menjadi ASN memberikan konflik baru yang tidak masuk akal, seperti dalam TWK (Tes Wawasan Kebangsaan)  ada 75 orang yang tidak lolos, itu yang memberikan pergerakkan lebih kepada kami untuk memberitahukan yang sebenarnya terjadi kepada masyarakat,” ujar Megi Hartandi selaku pemantik acara.

Presiden mahasiswa BEM KM UNP mengatakan bahwa mencuatnya isu KPK bukan hanya terjadi pada tahun ini, tetapi pada tahun 2019 saat adanya wacana untuk pengesahan revisi UU KPK terdapat banyak kejanggalan-kejanggalan yang menimbulkan perlawanan mahasiswa. “Saat UU itu disahkan terjadilah 75 pegawai KPK yang dinonaktifkan, dengan alasan tidak lulus TWK, banyak sekali polemik yang terjadi, karena polemik-polemik inilah kami dari BEM KM UNP memberikan wadah kepada mahasiswa UNP untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di antara polemik-polemik tersebut”, tutur Imam Wahyudi Afrizon, Presiden Mahasiswa UNP.

“Acara ini merupakan kolaborasi dari BEM KM UNP dan UK-WP2SOSPOL karena kami sedang menggarap isu yang sama, sehingga kami dapat mengadakan Nonton Bareng ini”, ujar Megi. Megi juga menyebutkan kendala terbesar yang terjadi saat acara ini akan diadakan yaitu ketika jadwal penyelesaian film yang akan ditayangkan dari humasdoc pada tanggal 12 Juni, sehingga semua progress dikebut dan akhirnya bisa dilaksanakan sesuai dengan perencanaan sebelumnya. Kendalanya juga terjadi saat pemboomingan acara ini, karena diadakan secara offline, serta cuaca yang kurang mendukung, sehingga acara diundur kurang lebih satu jam.

Presiden Mahasiswa UNP juga menyebutkan bahwa kendala pada acara ini sangat banyak tetapi kendala tersebut bisa dilewati dan akhirnya pihak yang berkolaborasi bisa mengangkat acara ini. “Kerjasama antara dua lembaga tentunya komunikasi harus sangat diperhatikan, disisi lainnya juga terjadi seperti perizinan untuk melaksanakan acara di kampus juga sedikit menjadi kendala bagi kami, namun Alhamdulillah kendala-kendala yang kami alami, pada hari ini tepatnya jam 5 acara bisa kita angkat bahkan sampai malam ini”, lanjut Imam.

Reporter : Nur Fadhila Arivino

Cameraman : Dila Sofira dan Muhammad Afi Dzaki