Tersesat di jalan yang benar

Oleh : Kurnia Maya Sari

Seorang perempuan berwajah muram, sebut saja Nila, menatap papan tulis dengan tatapan kosong. Tanpa sadar, dua orang temannya sedang membicarakannya dari jauh.

“Ada apa dengannya? Kenapa dia tampak sedih?” tanya seorang teman sambil melihat kearah Nila.

“Dia sedih karena dia salah ngambil jurusan.”

“Loh, kok sedih? Kan jurusan ini bagus.”

“Begitulah. Dia pikir jurusan Agama Islam yang ada di kampus ini sama dengan yang ada di SMA. Dia takut, teman-temannya yang dulu akan pergi meninggalkannya karena dia tidak bisa mengikuti gaya berpakaian mereka lagi, gaya bergaul mereka lagi. Dia takut kebebasannya tidak akan seperti dulu lagi.”

Saat jam kuliah usai, semua mahasiswa pergi meninggalkan ruang kelas. Kecuali Nila dan dua temannya.

“Nila, jangan sedih, ya. Kamu berada di sini karena Allah sayang kamu. Allah ga mau lihat kamu jauh dari-Nya.” Ujar temannya tersenyum ramah.

“Walau kamu tersesat di jalan yang benar, jangan takut. Ini tandanya Allah ingin kamu dekat dengan-Nya. Allah ingin kebaikan untukmu dengan membuatmu paham ilmu agama. Allah akan ganti dengan yang lebih baik apa-apa yang telah kamu tinggalkan.”

Nila menangis. Benar adanya apa yang telah disampaikan kedua temannya. Untuk apa dia bersedih. Seharusnya dia bahagia karena Allah masih sangat peduli dan pasti akan peduli kepada-Nya. Mungkin dia akan kehilangan teman lamanya, mungkin juga tidak dan tentu akan Allah hadirkan teman-teman yang senantiasa ada untuk mendukung segala situasinya. Dia tersesat di jalan yang benar, jalan yang membawanya kembali.

Biodata Penulis

Nama : Kurnia Maya Sari

Tempat / tanggal lahir : 18 Januari 2001

Prodi : Pendidikan Keagamaan Islam

Motto : It’s All Because of Allah