Aliansi mahasiswa UNP yang bernaung di dalam organisasi BEM KM UNP mempelopori seruan aksi mahasiswa di daerah Padang untuk memperingati momentum hari pahlawan yang bertepatan pada hari Rabu, 10 November 2021 pada pukul 14.00 WIB dengan titik aksinya berlokasi di depan kampus UNP, Jln. Prf. Dr. Hamka Air Tawar Barat. Mahasiswa yang ikut meramaikan aksi memakai setelan baju hitam yang ditambah dengan pemakaian almamater. Untuk pengangkatan tema sendiri, BEM KM UNP menggagas persoalan mengenai “Darah Juang Perlawanan: Merdeka dari Penjajah dan Oligarki Mimbar Bebas dan Aksi Kreatif”. Dalam penyampaian aksinya, mahasiswa dikawal dan berkoordinasi dengan polisi dan satpam setempat.

Orasi yang disampaikan oleh beberapa mahasiswa banyak memiliki kesamaan visi dan tujuan, di antaranya mahasiswa menyuarakan kepada masyarakat untuk tidak melupakan jasa para pahlawan terdahulu yang berjuang mati-matian sambil bersimbah darah saat membela negara dengan mengangkat senjata berupa bambu runcing seperti yang disuarakan oleh Aldi Tri Okta Rizki. Aldi pun menjelaskan dalam orasinya “apa yang diperbuat Indonesia sekarang untuk mengenang jasa pahlawan? hanya sekadar pamflet, itupun hanya untuk  memberitahu bukan mengingat”.

Imam Wahyudi Afrizon selaku Presiden Mahasiswa UNP (Universitas Negeri Padang) terpilih periode 2021-2022 mengatakan “aksi ini bentuk merefleksikan kepada diri kita bahwa ada pergerakan dan perjuangan yang harus dilanjutkan dari pahlawan-pahlawan kita”. Imam pun menambahkan bahwa persiapan aksi ini direncanakan dalam waktu singkat mengingat di bulan September, Oktober, dan November adalah bulan-bulan pergerakan dan perjuangan.  Harapan dari Presiden Mahasiswa UNP untuk aksi ini adalah sebagai pemacu semangat dan pengingat kembali bagi mahasiswa Indonesia secara umumnya “agar bangkit dari tidur dan teruslah memperpanjang nafas perjuangan”. Aksi berakhir dengan damai dan tenang. Munir, Marsinah, dan yang lainnya adalah beberapa foto pahlawan yang terpampang diangkat oleh mahasiswa. Pembacaan puisi dari Amelia Juanda adalah penutup dari aksi ini.

Reporter : Andre Dharmawan

Cameraman : Lisa Febrianti, Muhammad Afi Dzaki dan Zulhamida