Gempa Bumi Pasaman Barat, Korban: Semoga Lekas Membaik
Gempa bumi yang terjadi pada Jum’at, 25 Februari 2022 pukul 08.39 dengan kekuatan 6,2 SR yang berpusat di Kabupaten Pasaman Barat juga mengguncang daerah di sekitarnya. Gempa yang terjadi tidak hanya dirasakan satu kali oleh warga sekitar, namun pada Jumat (25/2/22) berdasarkan data BMKG tercatat adanya gempa bumi pendahuluan (Foreshock) dengan kekuatan 5,2 SR, dan diikuti dengan Gempa Utama (Mainshock) dengan kekuatan 6,3 SR.
Hingga Sabtu (26/2/22) BMKG telah mencatat gempa bumi susulan, yang juga berasal tidak jauh dari pusat gempa sebelumnya telah terjadi sebanyak 62 kali.
Sementara itu, dampak dari gempa terjadi pada Jumat (25/2/22) membuat banyaknya bangunan-bangunan yang berada di pusat gempa dan juga wilayah sekitarannya rusak, mulai dari rusak ringan hingga rusak parah.
Setelah adanya gempa tersebut memicu terjadinya longsor yang berasal dari Gunung Pasaman. Longsoran itu, menimpa ruas jalan Kajai Limpato, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat. Tak hanya itu, longsor membuat sejumlah kendaraan terjebak.
Berdasarkan keterangan dari salah seorang masyarakat Pasaman Barat, Havenda Azirahma yang berada di wilayah Nagari Kajai bahwa, “Sejauh ini kondisi sudah mulai membaik disertai bantuan yang berdatangan. Namun gempa masih terasa beberapa kali semalam”, tuturnya.
Adapun wilayah yang terdampak parah yaitu wilayah Timbo Abu-Mudiak Simpang. Saat ini, sebagian masyarakat mengungsi di Kantor Bupati, beberapa masyarakat masih ada yang menunggu di rumah masing-masing. Sedangkan korban yang tertimpa runtuhan dibawa ke YARSI, dirujuk ke RSUD, dan RSUP M. Jamil Padang. Untuk korban yang meninggal dunia berjumlah lima orang.
Pada daerah Kajai, terdapat beberapa fasilitas yang rusak seperti fasilitas umum, masjid, rumah masyarakat, bahkan tingkat kerusakan mencapai 80%. Jaringan di beberapa lokasi pun sudah mulai lancar, meski belum sepenuhnya pulih. Hanya jaringan provider Telkomsel yang dapat berfungsi.
Kendala yang dihadapi sejauh ini adalah ketersediaan air bersih. Namun bantuan air bersih sudah mulai berdatangan ke lokasi bencana. Terdapat beberapa posko yang masih belum memeroleh bantuan dikarenakan posisi yang jauh dan medan jalan yang kurang aman. Kendala lainnya yaitu penerangan saat malam. Masyarakat setempat menggunakan senter dan lampu minyak sebagai penerangan. Namun, hingga subuh (1/3/22) listrik di daerah sekitar sudah mulai hidup kembali.
Hingga saat ini bantuan mulai terus berdatangan seperti air minum, sembako, pakaian, dan makanan. Kesulitannya yaitu bantuan keperluan bayi seperti minyak telon, baby oil, serta popok yang sulit untuk diperoleh.
“Harapannya, semoga cepat pulih, mengingat sebentar lagi puasa. Gak kebayang kalau puasa masih di tenda. Semoga gempanya sudah berhenti, tidak ada lagi gempa susulan”, tutur Havenda.
Reporter: Niswatun Hasanah & Queentha Monica Maorencia
Nge-Zoom Bareng : Peluncuran Mata Kuliah Kecerdasan Digital (Program Literasi Digital)
Webinar Fakultas Ekonomi Bisnis Islam IAIN Batusangkar, Mengulas Topik Ekonomi Syariah
Meriahkan HPN, UKKPK UNP Luncurkan SIGMA FM Versi Google Play dan Online
Meriahkan HPN, UKKPK UNP Luncurkan SIGMA FM Versi Google Play dan Online