Istilah Pamali Yang Masih Dipercaya Masyarakat Sunda
Terdapat beberapa istilah yang masih dipercaya oleh sebagian masyarakat Suku Sunda. Istilah tersebut cukup tidak asing, meski masih menimbulkan pertanyaan terkait kebenaran, terlebih oleh masyarakat lain diluar Suku Sunda. Istilah ini disebut oleh masyarakat sunda dengan kata pamali . Pamali dikenal sebagai sesuatu yang tidak boleh dilanggar. Pada masyarakat Jawa, pamali ini biasanya disebut dengan ora elok atau sesuatu yang tidak baik. Biasanya pamali dikatakan oleh orang yang lebih tua, ketika memberikan nasihat kepada yang lebih muda saat melakukan sesuatu. Hingga saat ini, masih banyak orang yang menggunakan kata pamali untuk awalan melarang orang lain supaya tidak melakukan apa yang dilarang.
Sampai saat ini masih sering terdengar beberapa istilah pamali ditengah masyarakat sunda contohnya yaitu yang pertama, ‘jangan duduk di pertengahan pintu yang untuk jalan masuk/keluar’. Konon, jika seorang pemuda atau gadis yang dengan sengaja duduk di pertengahan pintu maka ia akan kesulitan mendapatkan jodohnya. Hal ini oleh masyarakat sunda disebut Nongtot Jodo. Namun tentunya memiliki perspektif lain oleh sebagian masyarakat yang menyatakan bahwa sebenarnya itu sebagai bentuk cara melarang agar tidak duduk di tempat lalu lalangnya orang.
Yang kedua, ‘Menyapu di malam hari’. Secara logika, menyapu pada kapan pun waktunya tidak masalah, karena tujuannya adalah membersihkan. Akan tetapi sebagai masyarakat sunda percaya bahwa hal ini bisa saja menyapu rezeki kita atau membuang buang rezeki. Istilah sundanya yaitu Nyapukeun Rezeki. Pada kenyataannya, orang tua zaman dulu menilai Menyapu pada malam hari akan membuat hasil sapuannya tidak bersih. Dan tentunya hal ini kembali kepada perspektif setiap masyarakat tersebut.
Selanjutnya, ‘Memakai pakaian warna hijau ke Pantai Selatan Pangandaran’. Mengapa masalah warna pakaian bisa menjadi pamali? Menurut cerita yang beredar di masyarakat, di Pantai Pangandaran sebelah Selatan terdapat Nyi Roro Kidul. Nyi Roro Kidul merupakan seorang Dewi penghuni Laut Selatan yang menyukai warna hijau. Sosok Nyi Roro Kidul ini pun digambarkan dengan menggunakan pakaian serba hijau. Sehingga jika ada manusia yang menggunakan pakaian warna hijau dan berenang di Laut Selatan, maka ia akan diseret ke tengah laut dan dibawa oleh Nyi Roro Kidul. Hal ini yang masih kental dipercayai masyarakat sunda. Dikarenakan pernah terjadi seorang anak yang menggunakan pakaian warna hijau tenggelam di Laut Selatan. Sebagian masyarakat percaya bahwa itu karena adanya Nyi Roro Kidul, namun sebagian masyarakat lainnya percaya bahwa itu hanya kebetulan tenggelam akibat arus ombak yang kencang dan tidak adanya pengawasan orang tua.
Dan yang terakhir adalah ‘Memotong kuku pada malam hari’. Memotong kuku pada malam hari adalah kegiatan yang dianggap pamali, mengapa? Konon katanya bisa mempengaruhi jiwa manusia. Seperti stress, gila, atau bahkan tidak bahagia. Akan tetapi, jika kita mengadu pada ahli psikologis, tentunya hal ini tidak ada kaitannya. Hal ini pun sama, ada masyarakat yang masih percaya dan ada juga yang sudah tidak peduli. Kenyataan dibalik pamali atau larangan ini terdapat hal yang baik. Seperti saat malam hari, ditakutkannya saat memotong kuku akan melukai jari sendiri karena kurangnya cahaya. Namun, dunia saat ini semakin modern. Yang mana setiap rumah sudah banyak sekali dipasangi lampu, sehingga mendapatkan penerangan yang cukup.
Nah, disimpulkan bahwa tidak semua masyarakat sunda yang masih percaya akan hal tersebut. Semakin dunia modern, semakin banyak manusia yang berfikir secara logika dan dikaitkan dengan kenyataan dan tidak percaya akan hal-hal tersebut. Di sisi lain, kita bisa tahu bahwa di balik pamali ini terdapat kebaikan yang mana itu bisa menjaga diri kita dari bahaya. Maka dari itu, istilah-istilah ini dikembalikan kepada masing-masing masyarakatnya entah itu percaya atau tidak.
Penulis : Dyana Fitria Azzahra
Nge-Zoom Bareng : Peluncuran Mata Kuliah Kecerdasan Digital (Program Literasi Digital)
Webinar Fakultas Ekonomi Bisnis Islam IAIN Batusangkar, Mengulas Topik Ekonomi Syariah
Meriahkan HPN, UKKPK UNP Luncurkan SIGMA FM Versi Google Play dan Online
Meriahkan HPN, UKKPK UNP Luncurkan SIGMA FM Versi Google Play dan Online