Pemerintah Kota Pariaman Sumatera Barat sudah mulai mempersiapkan kegiatan besar yang di setiap tahunnya selalu diselenggarakan yaitu Festival Hoyak Tabuik yang akan di mulai pada tanggal 30 Juli hingga 14 Agustus 2022. Festival ini sudah dua tahun ditiadakan karena adanya pandemi Covid-19.

Festival Hoyak Tabuik merupakan suatu tradisi masyarakat Pariaman sebagai bentuk upacara peringatan hari wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW yaitu Husein Bin Ali pada tanggal 10 Muharram. Selain itu festival ini merupakan bentuk syukur dan perayaan datangnya bulan Muharram. Festival ini telah berlangsung sejak abad ke-19 di Kota Pariaman.

Pada festival ini terdapat beberapa rangkaian prosesi yang terdiri dari Maambiak Tanah, Maambiak Batang Pisang, Maantam, Maarak Jari-jari, Maarak Saroban, Tabuik Naiak Pangkek, Hayak Tabuik, dan Tabuik dibuang ke laut. Puncak festival ini, membuang Tabuik ke laut diselenggarakan tepatnya di Pantai Gandoriah, Kota Pariaman.

Festival ini menjadi sangat menarik antusias masyarakat dari seluruh penjuru Sumatera Barat bahkan wisatawan domestik maupun mancanegara. Aviqtry sebagai masyarakat setempat mengatakan bahwa Ia sangat bangga terhadap tradisi tersebut karena setelah fakum dua tahun Hoyak Tabuik ini akan diadakan kembali. Terlebih festival ini memang acara tahunan yang selalu diadakan.

Dilansir dari laman travel.okezone.com, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman, Dwi Marhen Yono mengatakan Pemerintah Kota Pariaman akan menyelenggarakan lomba membuat Tabuik Ketek dengan tinggi 1 meter hingga 1,5 meter untuk 71 desa dan kelurahan di daerah itu guna memeriahkan Festival Hoyak Tabuik 2022. “Ini tujuannya agar seluruh desa dan kelurahan di Pariaman punya rasa memiliki festival tersebut,” ujarnya.

Pihak Pemerintah Kota Pariaman berharap dengan adanya pelaksanaan festival Hoyak Tabuik ini membuat jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Pariaman meningkat dan ingin tinggal di sana sambil menonton festival tahunan tersebut.

Reporter : Alya Khairiyah