Sejarah dan Filosofi Panjat Pinang

Panjat pinang adalah permainan memanjat pohon pinang yang sudah dikuliti dan dilumuri cairan pelicin. Biasanya permainan panjat pinang ini dimainkan dalam perlombaan peringatan hari kemerdekaan. Panjat pinang sendiri pertama kali diadakan oleh orang Belanda untuk mengadakan acara-acara besar dan pada tanggal 31 Agustus untuk merayakan ulang tahun Ratu Belanda, yaitu Ratu Wilhelmina.
Zaman dahulu panjat pinang hanya diikuti oleh manusia pribumi karena barang yang berada diatas pohon pinang adalah barang yang mewah, maka dari itu permainan ini dianggap permainan orang miskin. Bahkan saat itu manusia pribumi dianggap lelucon karena bersusah payah dalam mendapatkan hadiah yang ada di puncak pohon pinang
Dalam perlombaan panjat pinang biasanya diikuti oleh beberapa pemain yang terdiri dari beberapa tim. Karena permainan ini sangat sulit, pemain panjat pinang hanya diikuti oleh laki-laki. Permainan ini juga sangat dibutuhkan kerjasama tim, selain itu permainan ini juga dapat menimbulkan rasa tolong menolong dan pantang menyerah.
Dikutip dalam tirto.id, dalam Bibliografi Beranotasi: Hasil Penelitian Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Tanjungpinang (2009) oleh Nismawati Tarigan, disebutkan bahwa permainan panjat pinang bermanfaat sebagai hiburan dan penyelenggaraannya dilakukan pada saat peringatan perayaan kemerdekaan Indonesia. Menurut Nismawati, permainan tradisional ini mempunyai fungsi dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, antara lain gotong-royong, demokrasi, pendidikan, ketangkasan, keuletan, sosial, seni, hingga sportivitas.
Panjat pinang sendiri memiliki filosofi yang dalam karena dari batang pohon yang licin menggambarkan besarnya perjuangan rakyat Indonesia dan kerjasama untuk menuju ke puncak pohon menggambarkan banyaknya kendala untuk meraih kemerdekaan.
Dikutip dalam detik.com, filosofi yang dimaksud Fandy, pertama, panjat pinang mengajarkan untuk berjuang dalam mencapai kemerdekaan. Kedua, dalam satu regu pemain butuh kerjasama, kecerdikan, dan saling menopang. Ketiga, menyingkirkan ego pribadi untuk mencapai kemerdekaan. Keempat, hasil kemerdekaan dibagi rata dalam masyarakat.
Panjat pinang saat ini masih sering dilakukan yaitu pada tanggal 17 Agustus untuk memperingati kemerdekaan Republik Indonesia setiap tahunnya. Bahkan lomba panjat pinang ini selalu dikemas dengan menarik untuk menarik perhatian masyarakat agar banyak masyarakat yang mengikuti lomba ini. Dan juga lomba ini sangat dinantikan karena hadiah yang berada dipuncak pohon pinang banyak dari kebutuhan rumah tangga dan lainnya.
Sumber: Youtube Dapur Mbak Lia Dewi
Reporter: Alya Khairiyah
Meriahkan HPN, UKKPK UNP Luncurkan SIGMA FM Versi Google Play dan Online
Sukses Diadakannya Final Lomba Doodle Art Tingkat Nasional Jurusan Fisika FMIPA UNP
Fiction Ke-5 Diikuti Oleh Mahasiswa se-Indonesia