UKKPK (Unit Kegitan Komunikasi dan Penyiaran Kampus) Universitas Negeri Padang (UNP), mengadakan sebuah pengabdian PPK ORMAWA (Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa) di Desa Muara Silokek, Kecamatan Silokek, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat.

Silokek sudah menjadi salah satu Geopark Nasional oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya kepada Bupati Sijunjung, Yuswir Arifin, pada tanggal 30 November 2018. Harapan selanjutnya, agar dapat mendaftarkan Silokek sebagai UNESCO Global Geopark (UGG). Untuk mendapatkan hal tersebut ada beberapa kriteria yang harus disempurnakan atau diperbaiki, yakni struktur badan pengelola geopark, aspek pengembangan ekonomi dan aspek pendidikan.

PPK Ormawa sendiri merupakan Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa melalui berbagai proses dimana perguruan tinggi mempromosikan organisasi dan diimplementasikan dengan program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. PPK Ormawa dari UKKPK UNP beranggotakan tiga belas orang telah merancang program dengan tema “Sekolah Perempuan”, dengan mengusung tiga program, yaitu tour guide, sanggar dan galeri, dan parenting.

Salah satu program PPK ORMAWA UKKPK UNP, yaitu SDGs (Sustainable Development Goals), yaitu tentang kesehatan. Kurangnya pengolahan air bersih dan konsumsi gizi yang tidak seimbang di lingkungan setempat dikarenakan tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah akan berpengaruh kepada gizi dan kesehatan anak nantinya. Hal demikian perlu dilakukan pelatihan dari program berupa parenting agar mengedukasi perempuan Nagari Silokek dalam hal gizi anak agar terhidar dari stunting.

Permasalahan tingkat pendidikan dapat dikembangkan sebagai pelaksanaan pemberdayaan perempuan dengan bentuk kurikulum pelatihan agar meningkatkan potensi wisata Geopark Silokek dan tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dalam aspek peningkatan ekonomi, pendidikan dan kesehatan.

Berdasarkan analisis potensi dan masalah di kawasan Nagari Silokek, perlu adanya upaya-upaya untuk mendukung pengelolaan kawasan Geopark Silokek yang melibatkan masyarakat, terutama perempuan dalam aspek pengembangan ekonomi maupun pendidikan. Dengan rangkaian kegiatan pembentukan sanggar, galeri, dan pelatihan komunikasi akan membantu capaian adanya tour guide perempuan lokal.

Penulis: Agis Vioni Azhar