Bak Singa Tertidur, Gunung Marapi Kembali Menggemparkan Sumatra Barat
Gunung Marapi yang berada di wilayah administrasi Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatra Barat, kembali erupsi pada Minggu (3/12/2023). Letusan kali ini tidak hanya menimbulkan suara letusan dan hujan abu, tetapi juga menewaskan sebelas pendaki.
Meletusnya gunung api berketinggian 2.891 mdpl ini ditandai dengan adanya muntahan kolom abu berisi material vulkanik hingga 3.000 meter dari puncak kawah yang disertai suara gemuruh. Gunung Marapi menjadi salah satu gunung api yang paling aktif di Pulau Sumatra. Berdasarkan catatan kejadian, gunung api ini pernah erupsi pada tanggal 8 September 1830 dengan mengeluarkan awan yang berbentuk kembang kol abu-abu kehitaman dengan ketebalan 1.500 m di atas kawahnya, disertai dengan suara gemuruh. Semua pendaki yang berada di atas gunung berhamburan dan mengalami luka bakar dikarenakan awan panas yang keluar.
Berdasarkan data SAR Kota Padang, 49 pendaki yang berhasil dievakuasi dan sudah turun ialah Iqbal, Jeni, Toni Alifian, Al Fajri, Selastri Anggini, Nur Rizki, Muhammad Suyudi, Shadam Romeigo, Adipatiawarman, Muhammad Alif, Lingga Duta Andrefa, Muhammad Faith Ewaldo, Elika Maharani, Dewi Anggraini dan Naomi Johana Simanjuntak. Selanjutnya, Sri Wahyuni, Banget Hasiholan Mare-Mare, Nolianus Hogejau, Lolita Veronica, Nabila Habibba Rabbi, Diyah Surya Purnama Sari, Noor Annisa Alsyarrina Putri Lubis, Didik Salahudin, Happy Nurafni, Irwan, Syaiful Anwar, Lili, Ahmad Albar, Edho Rustamsyah, Deswita, Kasih, Brima Danu, Ikhwanudin, Firnando Situmorang dan Widya Azhamul Fadilah Zain. Kemudian, Rexy Wendesta, Irvanda Mulya, Bima Pratama Nasra, Tita Cahyani, Zulfadil Alzukri, Michael Ahmad Zofthi, Hendra, Rofid Alhakim, Rahmat Agus, Chandra Sahiloho, Lidia Fatmasari, Zhafirah Zahrim Febrina, Aditya Sukirno Putra, dan Muhammad Fadli.
Sebagian dari pendaki yang dievakuasi tersebut dibawa ke rumah sakit di Kota Bukittinggi dan Kota Padang Panjang untuk mendapatkan perawatan intensif. Sementara, beberapa pendaki telah kembali ke rumah masing-masing.
Terdapat dua pendaki yang sempat mengirimkan video ke keluarga di saat mereka merasakan kesakitan karena panasnya awan hitam abu yang dikeluarkan oleh Gunung Marapi.
“Pencarian hingga Senin pagi pukul 07.10 WIB, dimana tim gabungan berhasil menemukan tiga orang dalam keadaan selamat dan 11 orang meninggal dunia,” ujar Abdul Malik di Padang seperti dilansir Antara, Senin (4/12/2023).
Abdul mengatakan, jumlah pendaki yang selamat dan berhasil didata tim gabungan berjumlah 75 orang. 49 orang diantaranya berhasil dievakuasi dengan kondisi selamat. Saat ini, tim gabungan masih konsentrasi mencari 12 pendaki yang belum diketahui keberadaannya. Terkait 11 korban meninggal dunia tersebut, SAR Padang belum bisa memberikan identitas korban karena masih dalam tahap pendataan.
Abdul Malik mengaku bahwa proses evakuasi menemui sejumlah kendala, diantaranya debu abu erupsi yang menghalangi jarak pandang. Selain itu, cuaca di sekitar Gunung Marapi Sumbar yang diguyur hujan semalaman juga membuat proses evakuasi korban meninggal maupun yang selamat menjadi terhambat.
“Kendala cuaca saat malam sampai pagi juga diguyur hujan. Jadi, jalan setapak yang dilalui itu menjadi licin dan juga keterbatasan tenda tandu basket yang untuk mengevakuasi korban luka, ini juga menjadi kendala,” tutur Abdul Malik.
Penulis: Ovianti Suci Ramadhani
Nge-Zoom Bareng : Peluncuran Mata Kuliah Kecerdasan Digital (Program Literasi Digital)
Webinar Fakultas Ekonomi Bisnis Islam IAIN Batusangkar, Mengulas Topik Ekonomi Syariah
Meriahkan HPN, UKKPK UNP Luncurkan SIGMA FM Versi Google Play dan Online
Meriahkan HPN, UKKPK UNP Luncurkan SIGMA FM Versi Google Play dan Online