Mengungkap Sisi Kimia Kebahagiaan: Hormon-Hormon Peningkat Mood
Kebahagiaan adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan kita yang sangat dikejar. Sering kali, perasaan kebahagiaan dipengaruhi oleh faktor-faktor kimia dalam tubuh kita, yang dikenal sebagai hormon-hormon peningkat mood. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang hormon-hormon ini dan bagaimana mereka berperan dalam menciptakan perasaan kebahagiaan yang positif.
1. Dopamin: Hormon Hadiah
Dopamin adalah hormon yang sering kali dikaitkan dengan perasaan kebahagiaan. Hal ini juga berpengaruh terhadap munculnya perasaan yang menyenangkan, mulai dari jatuh cinta, gembira, hingga rasa percaya diri. Namun, jika jumlahnya berlebihan, hormon ini bisa membuat seseorang menjadi terobsesi pada sesuatu. Ketika kita mencapai tujuan atau merasakan kepuasan, otak kita melepaskan dopamin, memberi kita perasaan euforia dan kebahagiaan. Ini adalah hormon yang mendorong kita untuk mencapai tujuan dan merasa puas dengan pencapaian kita. Oleh karena itu, Dopamin memengaruhi perilaku seseorang. Ketika dilepaskan dalam kadar yang tepat, hormon ini akan membuat seseorang lebih bersemangat dan termotivasi untuk melakukan suatu kegiatan. (Sumber: alodokter)
Tubuh akan memproduksi dopamin dalam kondisi tertentu. Berikut ini beberapa aktivitas yang menjadi cara memicu keluarnya hormon dopamin.
- Melakukan tugas-tugas kecil yang bisa kita selesaikan tiap hari ini
- Memasak dan makan makanan favorit
- Belajar hal baru yang disukai
- Mandi air dingin
- Mendengarkan musik favorit
- Meditasi
2. Serotonin: Hormon Kesejahteraan
Serotonin adalah hormon yang berperan dalam mengatur suasana hati dan kesejahteraan. Tingkat serotonin yang seimbang dalam otak kita dapat membuat kita merasa lebih tenang, bahagia, dan berenergi. Kekurangan serotonin telah dikaitkan dengan depresi dan gangguan kecemasan. Jika kondisi itu terjadi dalam jangka panjang, seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan mental. Karena itu, kamu perlu memastikan tubuh memproduksinya dalam jumlah tepat.
Berikut ini cara merangsang otak menghasilkan serotonin:
- Bersyukur atau menuliskan jurnal mengenai hal-hal yang disyukuri dalam kehidupan sehari-hari.
- Pijatan di badan
- Berjemur dan terpapar matahari
- Makan makanan yang kaya akan triptofan seperti telur, kacang-kacangan, produk susu
3. Oksitosin: Hormon Kasih Sayang
Oksitosin sering kali disebut sebagai “hormon kasih sayang” atau “hormon pelukan”. Ini dilepaskan saat kita berinteraksi sosial, seperti saat kita mencintai seseorang, bersentuhan, atau merawat anak kita. Oksitosin dapat meningkatkan perasaan keterhubungan dan kebahagiaan dalam hubungan sosial.
Itu sebabnya, hormon oksitosin sering disebut sebagai hormon cinta. Hormon oksitosin diproduksi otak bila seseorang melakukan hal berikut:
- Bersosialisasi dengan orang-orang yang kita sayangi
- Memeluk orang yang kita kasihi
- Memeluk binatang peliharaan
- Memberi dan menerima hadiah
4. Endorfin: Hormon Kesenangan Alami
Endorfin adalah hormon yang diproduksi oleh tubuh kita sebagai respons terhadap rasa sakit atau stres. Ini adalah “anestetik alami” tubuh yang dapat membantu mengurangi rasa sakit dan meningkatkan perasaan senang atau kebahagiaan, sering kali disebut sebagai “high olahraga” setelah berolahraga yang intens. Endorfin bekerja dengan memblok reseptor rasa sakit di otak.
Dengan demikian, sensasi sakit yang dialami seseorang bisa berkurang. Beberapa aktivitas dapat meningkatkan kadar hormon endorfin di dalam tubuh, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Berolahraga
- Tertawa
- Makan coklat
5. Kortisol: Hormon Stres
Sementara hormon-hormon di atas dapat meningkatkan kebahagiaan, kortisol adalah hormon stres yang sebaiknya dihindari. Kortisol dapat merusak kesejahteraan kita dan memicu perasaan cemas dan tekanan. Untuk mengurangi tingkat kortisol, penting untuk mengelola stres dan menjalani gaya hidup yang sehat.
Dalam rangka menciptakan perasaan kebahagiaan yang seimbang, penting untuk menjaga keseimbangan hormon-hormon ini dalam tubuh kita. Cara-cara untuk melakukannya termasuk olahraga teratur, tidur yang cukup, menjaga hubungan sosial yang positif, dan mencari kebahagiaan dalam pencapaian pribadi dan tujuan hidup. Jika Anda merasa kesulitan dalam mencapai perasaan kebahagiaan yang seimbang, konsultasikan dengan seorang profesional kesehatan mental untuk bantuan lebih lanjut.
Hormon-hormon peningkat mood ini merupakan bagian penting dari kompleksitas kimia tubuh kita, dan dengan pemahaman yang lebih baik tentang mereka, kita dapat lebih baik mengelola dan meningkatkan kebahagiaan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Penulis: Putri Alicia
Nge-Zoom Bareng : Peluncuran Mata Kuliah Kecerdasan Digital (Program Literasi Digital)
Webinar Fakultas Ekonomi Bisnis Islam IAIN Batusangkar, Mengulas Topik Ekonomi Syariah
Meriahkan HPN, UKKPK UNP Luncurkan SIGMA FM Versi Google Play dan Online
Meriahkan HPN, UKKPK UNP Luncurkan SIGMA FM Versi Google Play dan Online