Indonesia Raih Medali pada Olimpiade Paris 2024
Indonesia Raih Medali pada Olimpiade Paris 2024
Para penggemar olahraga di Indonesia harus bangga terhadap atlet yang mengharumkan nama Indonesia pada Olimpiade Paris tahun 2024. Pada Olimpiade Paris ini Indonesia meraih 2 Medali Emas yang diperoleh lewat aksi Veddriq Leonardo dari panjat tebing dan 1 Medali Perunggu Rizki Juniansyah di angkat besi. Sementara medali perunggu diperoleh Gregoria Mariska Tunjung di cabang olahraga bulu tangkis. Perolehan medali itu menempatkan Indonesia di peringkat 32.
Indonesia masih di bawah Filipina dengan raihan 2 emas dan 2 perunggu. Sedangkan Thailand di posisi 37 dengan 1 emas 3 perak dan 2 perunggu. Meski demikian, Indonesia masih berpeluang menambah medali dari cabor angkat besi. Nurul Akmal masih akan bertanding di nomor 81kg putri pada Minggu (11/08/2024).
Veddriq Leonardo di cabang panjat tebing putra menjadi atlet pertama yang sukses menyabet medali emas untuk kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024, Kamis, (08/08/2024). Atlet asal Pontianak tersebut tampil solid dengan catatan waktu 4,75 detik yang membawanya unggul 0,02 detik atas Wu Peng dari Cina. Keberhasilan Leonardo menyabet medali emas Olimpiade menghadirkan catatan manis tersendiri untuk Kontingen Indonesia.
“Senang sekali, alhamdulillah, terima kasih masyarakat Indonesia. Olahraga ini baru tapi diberi kepercayaan dan bisa dibuktikan dengan meraih emas. Bersyukur untuk pencapaian ini dan saya pun bangga atas pencapaian ini,” kata Veddriq usai perlombaan, seperti dikutip dari keterangan tim media NOC Indonesia. “Medali emas ini berkah dan ini juga merupakan kerja keras, usaha, dedikasi semua tim pelatih, atlet, teman keluarga yang telah memberikan doa dan dukungan. Ini juga kado buat Indonesia di ulang tahun ke-79,” ujarnya.
Bukan hanya Veddriq Leonardo ,Rizki Juniansyah dari Indonesia memenangkan kelas angkat besi 73kg putra dengan gaya dominan di South Paris Arena pada Kamis, (08/08/2024), mengangkat 354kg untuk merebut medali emas di Olimpiade Paris 2024. Dia memanfaatkan beberapa kesalahan dari calon peraih medali lainnya untuk memenangkan kompetisi dengan selisih 8kg atas peraih medali perak Weeraphon Wichuma dari Thailand, yang membukukan total 346kg.
Juniansyah mengawali kompetisi dengan mengangkat beban 155kg pada porsi merebut acara tersebut. Hasil tersebut membuatnya tertinggal 10kg dari Shi Zhiyong dari Republik Rakyat Tiongkok dan 1kg di belakang Julio Mayora Pernia dari Venezuela setelah fase pertama kompetisi.
Namun, bencana melanda ketika Shi dan Mayora Pernia gagal mencatatkan kemenangan di bagian clean-and-jerk kompetisi. Hal ini membuat juara dunia tiga kali dan peraih medali emas bertahan Shi tanpa total akhir, menyingkirkannya dari pertimbangan medali bersama Mayora Pernia.
Dengan tersingkirnya kedua rival besar tersebut, Juniansyah hanya membutuhkan satu dorongan kuat untuk memenangkan medali emas. Dia menyelesaikan lift pertamanya dengan berat 191kg, lalu menyaksikan lifter lain mencoba mengungguli dia.
Reporter: Nur Aini Asliatul Aziz
Penyunting: Anggun Patricia
Nge-Zoom Bareng : Peluncuran Mata Kuliah Kecerdasan Digital (Program Literasi Digital)
Webinar Fakultas Ekonomi Bisnis Islam IAIN Batusangkar, Mengulas Topik Ekonomi Syariah
Meriahkan HPN, UKKPK UNP Luncurkan SIGMA FM Versi Google Play dan Online
Meriahkan HPN, UKKPK UNP Luncurkan SIGMA FM Versi Google Play dan Online