Mengenal Lebih Dalam Mengenai Makna Emosi
Mengenal Lebih Dalam Mengenai Makna Emosi
Pada dasarnya manusia mengetahui bahwa emosi merupakan perasaan marah yang di miliki individu dan dikeluarkan melalui kata-kata, mimik wajah dan perilaku. Emosi sendiri sering dikaitkan dan disamakan dengan perasaan, namun nyatanya dua kata tersebut semiliki perbedaan yang signifikan. Emosi merupakan adalah suatu reaksi tubuh yang diberikan oleh individu berdasarkan pengalaman subjektif, sedangkan perasaan adalah rasa yang hanya berada didalam hati dan tidak ditunjukan melalui ekspresi tubuh, jika suatu perasaan ditunjukan melalui reaksi tubuh, maka perasaan tersebut berubah makna menjadi emosi.
Beberapa teori yang bisa dipelajari mengenai makna emosi yaitu: teori James dan Lange mengatakan bahwa emosi merupakan hasil fisiologis yang muncul karena stimulus dari luar. Sedangkan teori schacter dan singer mengartikan bahwa emosi ditentukan oleh dua faktor yaitu: rangsangan fisiologis serta meberian labal kognitif. Teori yang dijelaskan oleh Watson mengatakan bahwa emosi adalah sebuah rangsangan dari tubuh yang bida diukur melalui denyut nadi, pernapasan, dan mimic wajah.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa emosi memiliki makna sebagai suatu reaksi tubuh dalam menghadapi suatu sifat dan intesitas emosi yang berkaitan erat dengan aktivitas kongkrit yang merupakan hasil dari persepsi terhadap situasi dan pengalaman subjektif yang diungkapkan atau dilihat dari reaksi wajah dan tubuh. Pada dasarnya emosi memiliki pola fisiologis yang berbeda-beda, dan setiap manusia yang ada didunia memiliki emosi dasar (emosi primer) yang telah dibawa sejak lahir (APA, 2021). Adapun enam emosi dasar yang dimiliki oleh manusia adalah: takut, marah, sedih, bahagia, jijik, dan terkejut.
Individu yang mampu untuk memahami emosi dirinya sendiri, orang lain serta mampu untuk menepatkan diri sesuai emosi yang dirasakan berarti memiliki kecerdasan terhadap emosi. Kecerdasan emosi adalah kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya dengan inteligensi (to manageour emotional life with intelligence), menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya (the appropriateness of emotionandits expression) melalui keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasidiri, empati dan keterampilan sosial (Goleman).
Terdapat lima komponen yang bisa dimiliki dalam mengukur kecerdasan emosi menurut Golman yaitu: kemampuan mengendalikan emosi diri, kemampuan mengelola emosi, kemampuan memotivasi diri sendiri, kemampuan mengenali emosi orang lain serta kemampuan menjalin relasi dengan orang lain. Johan juga mengemukakan pendapat mengenai lima aspek utama sebagi modal kecerdasan emosi diantaranya adalah: kesadaran terhadap diri sendiri (self-awarness), mengurus emosi diri (self-regulation), motivasi (motivation), empati (empathy) serta kemampuan sosial (sosial skills). Untuk melakukan pengukuran terhadap emosi tentunya akan mengalami beberapa kesulitan seperti, subjektivitas emosi, bias dalam self-report serta masalah dalam skill penilaian, sehingga dengan adanya kesulitan tersebut membuat individu harus belajar terlebih dahulu mengenai cara yang baik sehingga tidak timbul kesalah artian dalam pengukuran emosi.
Penulis: Chindy Afrilia
Penyunting: Anggun Patricia
Nge-Zoom Bareng : Peluncuran Mata Kuliah Kecerdasan Digital (Program Literasi Digital)
Webinar Fakultas Ekonomi Bisnis Islam IAIN Batusangkar, Mengulas Topik Ekonomi Syariah
Meriahkan HPN, UKKPK UNP Luncurkan SIGMA FM Versi Google Play dan Online
Meriahkan HPN, UKKPK UNP Luncurkan SIGMA FM Versi Google Play dan Online